Stimulasi otak Anak untuk Menciptakan Kecerdasan
Bakat cerdas anak diwariskan oleh ayah dan ibunya. Gizi yang diberikan haruslah memadai. Terutama kebutuhan protein, kebutuhan protein anak relative lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Sekitar 3 gram per kg berat badan waktu baru lahir.
Tentunya jika ini tidak memadai perkembangan fisik dan otak anak tidak optimal. Umpama gelas kecerdasan yang anak miliki dari warisan orang tuanya tidak terisi dengan penuh. Untuk pengisian gelas kecerdasan anak, tidak ada kesempatan kedua. Bila orang tua tidak mengisi pada waktunya karena anak tidak mendapatkan makanan terbaiknya, maka seumur hidup anak tidak mendapatkan gelas kecerdasannya terisi dengan penuh.
Anak cerdas keturunan dari orangtua itu tidaklah cukup bila otak tidak dipacu. Asupan gizi dan cara pengasuhan terhadap anak merupakan hal yang saling berkaitan untuk membentuk jalinan otak anak. Agar jaringan sel otak anak bertumbuh banyak, anak memerlukan rangsangan (stimulasi). Stimulasi bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti yang berikut ini:
- Sentuhan, pijatan (baby massage) melatih pergerakan, keseimbangan, mengajak berbicara, bermain, bertanya, berekspresi, bercerita, mendengarkan musik, menari, semua itu memperkaya otak anak. Gunakan perangkat stimulasi otak anak untuk mengoptimalkan proses belajar dan bermain.
- Bukan mainannya yang terpenting melainkan kegiatan bermainnya. Anak perlu mengeksplorasi lingkungannya. Benda, mainan, tata letak, cara merapihkan dan apapun yang perlu dijelajahi oleh otak anak untuk mengenal, memahami, menguasainya. Mengajak anak bermain dan berkomunikasi dengan intens merupakan cara yang tepat untuk menambah kecerdasan anak.
Sumber Artikel: Hendrawan Nadesul. Dr., Cantik Cerdas & Feminin, PT. Kompas Media Nusantara, 2010.
Rating: 4.5