Pengaruh Temperatur Pada Pertumbuhan Bakteri
Pada bulan puasa memasak makanan tidak segera dapat disantap tetapi umumnya disimpan untuk menunggu buka puasa atau sahur. Ketika buka puasa atau sahur makanan dipanaskan dan disajikan, jarang ada yang memasak setiap ketika buka puasa atau sahur.
Mikroba patogen yaitu mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit. Pangan mentah terutama daging sapi, unggas, seafood dan cairan yang ditimbulkannya dapat mengandung mikroba patogen yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.
Umumnya mikroba patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah mikroba yang mempunyai pertumbuhan optimal pada suhu 20-40 derajat Celcius. Bakteri memperbanyak diri dengan membelah satu menjadi dua dan seterusnya, pada kondisi yang paling optimal satu bakteri dapat memperbanyak diri menjadi satu juta dalam waktu kurang dari 4 jam. Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen.
Pangan yang dimasak dengan suhu internal 70 derajat Celcius dapat memberi kepastian pangan aman untuk dikonsumsi. Mikroba dapat berkembang dengan cepat pada suhu ruang. Pertumbuhan mikroba akan melambat atau terhenti apabila dijaga pada suhu dibawah 5 derajat Celcius atau diatas 60 derajat Celcius. Beberapa mikroba patogen ada yang dapat tumbuh pada suhu dibawah 5 derajat Celcius.
Makanan matang sebaiknya tidak dibiarkan pada suhu ruang lebih dari 2 jam, dan simpan semua pangan yang cepat rusak didalam lemari pendingin (sebaiknya suhu dibawah 5 derajat Celcius) serta jangan terlalu lama menyimpan makanan di lemari pendingin. Pisahkan makanan matang dari pangan mentah, dan simpan makanan matang dalam wadah yang dapat menghindarkan kontak dengan makanan mentah. Pertahankan sedapat mungkin suhu makanan lebih dari 60 derajat Celcius sebelum disajikan.
Beberapa tahap yang perlu diingat dan diterapkan selain temperatur untuk mendapatkan pangan yang aman :
- Cuci tangan dengan benar (pakai sabun dan air mengalir) saat dari toilet.
- Cuci tangan dengan benar (pakai sabun dan air mengalir) sebelum dan sesudah kontak dengan pangan pada pengolahan pangan.
- Cucilah pangan dengan air yang bersih dan aman.
- Hindarkan kontak makanan matang dan mentah untuk menghindari kontaminasi silang.
- Bersihkanlah peralatan masak yang kontak dengan pangan dan dipergunakan pada pengolahan pangan.
- Jaga area dapur dan pangan dari serangga, hama dan hewan.
Sumber :
Adaptasi Food safety WHO
RW Bauman, Microbiology, Pearson Benjamin Cumming, San Fransisco, 2004
Mikroba patogen yaitu mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit. Pangan mentah terutama daging sapi, unggas, seafood dan cairan yang ditimbulkannya dapat mengandung mikroba patogen yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.
Umumnya mikroba patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah mikroba yang mempunyai pertumbuhan optimal pada suhu 20-40 derajat Celcius. Bakteri memperbanyak diri dengan membelah satu menjadi dua dan seterusnya, pada kondisi yang paling optimal satu bakteri dapat memperbanyak diri menjadi satu juta dalam waktu kurang dari 4 jam. Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen.
Pangan yang dimasak dengan suhu internal 70 derajat Celcius dapat memberi kepastian pangan aman untuk dikonsumsi. Mikroba dapat berkembang dengan cepat pada suhu ruang. Pertumbuhan mikroba akan melambat atau terhenti apabila dijaga pada suhu dibawah 5 derajat Celcius atau diatas 60 derajat Celcius. Beberapa mikroba patogen ada yang dapat tumbuh pada suhu dibawah 5 derajat Celcius.
Makanan matang sebaiknya tidak dibiarkan pada suhu ruang lebih dari 2 jam, dan simpan semua pangan yang cepat rusak didalam lemari pendingin (sebaiknya suhu dibawah 5 derajat Celcius) serta jangan terlalu lama menyimpan makanan di lemari pendingin. Pisahkan makanan matang dari pangan mentah, dan simpan makanan matang dalam wadah yang dapat menghindarkan kontak dengan makanan mentah. Pertahankan sedapat mungkin suhu makanan lebih dari 60 derajat Celcius sebelum disajikan.
Beberapa tahap yang perlu diingat dan diterapkan selain temperatur untuk mendapatkan pangan yang aman :
- Cuci tangan dengan benar (pakai sabun dan air mengalir) saat dari toilet.
- Cuci tangan dengan benar (pakai sabun dan air mengalir) sebelum dan sesudah kontak dengan pangan pada pengolahan pangan.
- Cucilah pangan dengan air yang bersih dan aman.
- Hindarkan kontak makanan matang dan mentah untuk menghindari kontaminasi silang.
- Bersihkanlah peralatan masak yang kontak dengan pangan dan dipergunakan pada pengolahan pangan.
- Jaga area dapur dan pangan dari serangga, hama dan hewan.
Sumber :
Adaptasi Food safety WHO
RW Bauman, Microbiology, Pearson Benjamin Cumming, San Fransisco, 2004