Jantung Kita Sangat Berharga
Kita harus belajar dari kesalahan orang Amerika tentang bagaimana merawat jantung kita yang sangat berharga. Dahulu sebagian besar orang Amerika tidak bijak dalam memilih makanan. Sulit untuk menemukan anak yang kurus di Amerika pada saat itu. Karena itulah kemudian Amerika menjadi risau dengan keadaan tersebut.
Jika menu makanan anak-anak dan remaja Amerika tidak dirubah, dikhawatirkan dalam waktu 20 tahun lagi pembuluh koroner jantung mereka akan tersumbat semua. Jika di meja makan rumah selalu menyediakan menu restoran, pipa koroner akan semakin menyempit sedikitnya 3% setahun.
Namun saat ini penduduk Amerika sudah lebih arif dalam memilih menu makanan mereka. Kita, dan sebagian besar warga Indonesia, tanpa disadari saat ini sedang meniru kesalahan makan penduduk Amerika. Sebagian besar dari kita menjadi rakus makan saat usia produktif. Resiko terkena bahaya koroner akan sama besarnya dengan nasib penduduk Amerika dahulu jika masyarakat Indonesia tidak menata selera menu makanan mereka. Indonesia bisa jadi kehilangan banyak sumber daya bangsa jika lengah dalam mengubah menu makanan.
Tetapi sepertinya hal ini masih cukup sulit untuk dilakukan mengingat hampir semua ibu Indonesia ingin anaknya menjadi tambun. Suami yang gemuk dianggap sukses dan makmur, selain itu pejabat gendut juga dianggap hebat dan sukses. Kultur semacam ini dianggap biasa dan menjadi momen balas dendam karena di masa lalu sangat sulit untuk makan enak. Maka bisa ditebak, potongan bos di Indonesia itu gemuk dan doyan makan. Padahal saat ini di negara maju sangat sulit mencari bos yang gemuk. Di negara maju seperti Amerika, semakin kaya seseorang akan semakin tidak mau ia memiliki badan yang gemuk.
Berhenti rakus makan tidak akan cukup jika pipa koroner sudah berkarat lemak. Karat lemak yang sudah menyumbat koroner tidak akan hilang hanya dengan berhenti menjadi rakus makan. Obat dan olahraga juga tidak banyak kegunaannya. Obat, vitamin, dan diet hanya berfungsi mempertahankan karat lemak yang sudah ada agar tidak bertambah tebal.
Karena itulah lebih penting untuk menjaga koroner agar tidak sampai berkarat lemak sejak kecil. Kita harus meniru negara tetangga, Singapura. Di sana anak yang kegemukan akan diberi porsi olahraga lebih agar tubuhnya bisa lebih kurus. Badan gemuk sejak kecil itu berbahaya. Sel tubuh anak-anak akan banyak dan besar-besar. Gajih di kulit anak yang kegemukan akan menebal dan bila dewasa nanti akan sulit untuk menjadi kurus lagi. Anak harus diberi tahu bahwa gemuk itu banyak penyakitnya.
Cara murah membangun sumber daya bangsa berjantung bugar seperti program cardiofriendly banyak dilakukan di negara-negara maju. Tujuan dari program ini adalah mengurangi angka invalid dan mati prematur sumber daya bangsa yang disebabkan oleh jantungan.
Memang tidak semua orang yang dilahirkan mempunyai bakat sakit jantung. Hanya sebagian kecil saja yang lahir dengan jantung cacat dan mewarisi bawaan genetik. Namun saat ini lebih banyak orang sakit jantung karena lalai dalam merawat jantungnya sendiri.
Orang yang memang berbakat jantung juga tidak harus sakit jantung jika mereka tahu cara mencegah sakit jantung. Sebagian besar kasus sakit jantung tidak perlu terjadi kalau jantung dirawat. Atur porsi makan secukupnya sedari kecil dengan membatasi menu lemak dengan tujuan menjaga ukuran lingkar pinggang masih dua per tiga lingkar pinggul. Selalu pilih lemak tak jenuh, menghindari lemak jenuh dan daging merah. Perbanyak konsumsi ikan laut agar lemak tidak menumpuk dan menjadi gajih dan kolesterol tidak akan menjadi karat di pembuluh darah.
Menu orang modern saat ini yang mengandung garam lima kali lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh sering menyebabkan darah tinggi. Gaya makan makanan instan dan tidak cukupnya konsumsi buah dan sayur yang merupakan sumber vitamin dan mineral turut berkontribusi. Vitamin mineral berfungsi untuk melancarkan sistem pencernaan tubuh dan akan membuat bugar pembuluh darah dan jantung.
Rajin olahraga juga akan melarutkan lemak tubuh yang berlebih, menguatkan otot jantung, melancarkan aliran darah, dan melapangkan pernapasan. Olahraga sangat penting, terutama bagi yang berbakat jantung koroner. Pengidap kencing manis, perokok, kegemukan, darah tinggi, punya turunan sakit jantung, kelebihan lemak dan kolesterol juga perlu waspada.
Waspada pula jika ada cincin kelabu di sekitar tepi hitam mata dan ada gumpalan Xanthoma pada kulit. Itu merupakan tanda bahwa orang tersebut memiliki turunan kolesterol dan lemak trigliserida yang abnormal tinggi. Sama halnya dengan tubuh pendek. Orang yang bertubuh pendek memiliki penampang koroner yang lebih kecil dibandingkan orang normal. Jika penampang koroner tersebut berkarat akan lebih cepat tersumbat dibandingkan orang normal. Berdasarkan laporan terkini, orang yang memiliki jari manis lebih pendek dari jari telunjuk lebih beresiko koroner dibanding dengan orang yang memiliki jari manis lebih panjang (Dr. John Manning, Universitas Liverpool, British Journal of Cardiology, 2001).
Satu hal lagi yang bisa kita lakukan untuk merawat jantung kita adalah tertawa. Seringlah tertawa karena dengan rutin tertawa akan mengendurkan hidup yang tegang. Ketika tertawa, tubuh akan melepaskan hormon endorphine. Di zaman yang penuh dengan tekanan saat ini, tubuh membutuhkan lebih banyak endorphine untuk menawar pahitnya kehidupan. Jangan terlalu berlarut dengan pahitnya kehidupan yang akhirnya akan gampang jatuh stres. Stres berkepanjangan beresiko terkena sakit jantung.
Orang boleh kehilangan ginjal, sebelah paru-paru, dan sebelah mata, namun tidak boleh sampai kehilangan jantung. Jantung harus dalam keadaan baik dan tidak boleh berhenti bekerja semenit pun. Memang benar saat ini ada operasi bypass, pembalonan jantung, ganti katup, bahkan jantung buatan. Namun semua itu sudah pasti tidak lebih sempurna dari buatan Tuhan.
Tuhan menciptakan jantung yang mampu bekerja puluhan tahun tanpa jeda. Jantung juga bukan organ yang manja, ia tahan banting, sabar, dan setia. Namun seringkali kita lupa untuk merawatnya. Jantung kita tidak ternilai harganya. Karena itulah rawatlah jantung Anda dengan baik mulai dari sekarang.
Sumber Artikel: Nadesul, Dr. Handrawan. Serangan Jantung, Stroke, Gagal Ginjal Bisa Dicegah. Kompas Media Nusantara, 2012.