Pengendalian Hama Tanaman Jagung
Tanaman jagung merupakan komoditi yang potensial untuk dijadikan bisnis lokal maupun exsport. Tetapi budidaya tanaman jagung ini memilki kendala diantaranya adalah hama yang menyerang sehingga mengurangi kualitas jagung bahkan gagal panen. Berikut akan dipaparkan mengenai pengendalian hama tanaman jagung :
Hama Bulai
Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur. Cara pengendalian hama bulai yaitu dengan menanam varietas tahan seperti Sukmaraga, Lagaligo, Srikandi, Lamuru dan Gumarang, melakukan penanaman jagung secara serempak, melakukan eradikasi tanaman yang terinfeksi bulai dan penggunaan fungisida metalaksil pada benih jagung (perlakuan benih) dengan dosis 0,7 g bahan aktif per kg benih.
Penyakit busuk tongkol
Gejala yang terlihat tongkol jagung berwarna merah atau merah kecoklatan dan busuk. Penyakit busuk tongkol ini disebabkan oleh cendawan Fusarium verticillioides. Pengendalian dilakukan dengan pergiliran tanaman, membakar bagian tanaman yang terserang dan menanam varietas yang tahan.
Hama hawar daun
Gejalanya hama hawar daun berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Cara pengendalian hama hawar daun adalah dengan menanam varietas tahan Bisma, Pioner2, pioner 14, Semar 2 dan 5. Eradikasi tanaman yang terinfeksi bercak daun. Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate.
Penyakit karat
Gejala penyakit karat adalah bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah, uredinia menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Cara pengendalian penyakit karat pada jagung yaitu menanam varietas tahan Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima 1 dan Semar 10. Eradikasi tanaman yang terinfeksi karat daun dan gulma. Penggunaan fungisida dengan bahan aktif benomil.
Penyakit gosong
Gejala tanaman yang terseramg penyakit gosong adalah warna hitam pada tongkol, batang atau daun jagung. Penyakit gosong disebabkan oleh cendawan Ustilago maydis. Pengendalian penyakit gosong yang dapat dilakukan adalah dengan memusnahkan bagian tanaman yang terserang, perlakuan benih dengan fungisida dan menanam varietas tanaman jagung yang resisten.
Hama Bulai
Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur. Cara pengendalian hama bulai yaitu dengan menanam varietas tahan seperti Sukmaraga, Lagaligo, Srikandi, Lamuru dan Gumarang, melakukan penanaman jagung secara serempak, melakukan eradikasi tanaman yang terinfeksi bulai dan penggunaan fungisida metalaksil pada benih jagung (perlakuan benih) dengan dosis 0,7 g bahan aktif per kg benih.
Penyakit busuk tongkol
Gejala yang terlihat tongkol jagung berwarna merah atau merah kecoklatan dan busuk. Penyakit busuk tongkol ini disebabkan oleh cendawan Fusarium verticillioides. Pengendalian dilakukan dengan pergiliran tanaman, membakar bagian tanaman yang terserang dan menanam varietas yang tahan.
Hama hawar daun
Gejalanya hama hawar daun berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Cara pengendalian hama hawar daun adalah dengan menanam varietas tahan Bisma, Pioner2, pioner 14, Semar 2 dan 5. Eradikasi tanaman yang terinfeksi bercak daun. Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate.
Penyakit karat
Gejala penyakit karat adalah bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah, uredinia menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Cara pengendalian penyakit karat pada jagung yaitu menanam varietas tahan Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima 1 dan Semar 10. Eradikasi tanaman yang terinfeksi karat daun dan gulma. Penggunaan fungisida dengan bahan aktif benomil.
Penyakit gosong
Gejala tanaman yang terseramg penyakit gosong adalah warna hitam pada tongkol, batang atau daun jagung. Penyakit gosong disebabkan oleh cendawan Ustilago maydis. Pengendalian penyakit gosong yang dapat dilakukan adalah dengan memusnahkan bagian tanaman yang terserang, perlakuan benih dengan fungisida dan menanam varietas tanaman jagung yang resisten.