Orang Indonesia Takut Pikun dan Bungkuk
Bukan menjadi gemuk yang paling ditakuti orang Indonesia. Menjadi bungkuk lah yang menjadi momok.
Fakta ini terungkap dalam survei Anlene di tahun 2012. Sembilan dari 10 perempuan Indonesia mengaku khawatir menjadi bungkuk (kifosis) di kemudian hari.
Survei ini juga mengungkapkan, 94 persen orang Indonesia takut menjadi pikun dan 92 persen orang Indonesia khawatir jatuh sakit.
"Tubuh membungkuk dianggap dapat membuat penampilan lebih jelek, ketimbang jadi gemuk," jelas Dr. Siti A. Nuhonni, SpKFR-K dari Dept. Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM dalam talk show Anlene di Kota Kasablanka, Jakarta (25/4).
Selain itu, masalah tubuh bungkuk dianggap dapat menghambat mobilitas (pergerakan) serta meningkatkan intensitas ketergantungan kepada orang lain.
"Tubuh bungkuk itu cukup membahayakan, seperti membuat seseorang rentan jatuh. Terutama orangtua dengan osteoporosis yang bisa membuat tulangnya langsung patah. Juga, membuat rongga dada tidak bisa mengembang dengan baik, yang akibatnya membuat paru-paru tidak bisa bekerja dengan sempurna dan muncullah sesak," jelas dokter yang disapa Dr. Honni.
Kifosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang dengan kemiringan sudut lebih dari 50 derajat. Osteoporosis, rematik atau kebiasaan menunduk main gadget bisa memicu terjadi kifosis.
Namun menurut dr. Honni, orang mengalami bungkuk karena osteoporosis tidak bisa membuat tulangnya kembali lurus. Makanya, menabung kalsium dan rajin olahraga sejak menjadi cara untuk mencegahnya.
"Masyarakat kita sudah sadar bahaya osteoporosis, sayangnya hanya 33 persen orang Indonesia yang minum susu, sebagai sumber kalsium," tambah Dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical Sales PT Fontera Brands Indonesia (Anlene).
Fakta ini terungkap dalam survei Anlene di tahun 2012. Sembilan dari 10 perempuan Indonesia mengaku khawatir menjadi bungkuk (kifosis) di kemudian hari.
Survei ini juga mengungkapkan, 94 persen orang Indonesia takut menjadi pikun dan 92 persen orang Indonesia khawatir jatuh sakit.
"Tubuh membungkuk dianggap dapat membuat penampilan lebih jelek, ketimbang jadi gemuk," jelas Dr. Siti A. Nuhonni, SpKFR-K dari Dept. Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM dalam talk show Anlene di Kota Kasablanka, Jakarta (25/4).
Selain itu, masalah tubuh bungkuk dianggap dapat menghambat mobilitas (pergerakan) serta meningkatkan intensitas ketergantungan kepada orang lain.
"Tubuh bungkuk itu cukup membahayakan, seperti membuat seseorang rentan jatuh. Terutama orangtua dengan osteoporosis yang bisa membuat tulangnya langsung patah. Juga, membuat rongga dada tidak bisa mengembang dengan baik, yang akibatnya membuat paru-paru tidak bisa bekerja dengan sempurna dan muncullah sesak," jelas dokter yang disapa Dr. Honni.
Kifosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang dengan kemiringan sudut lebih dari 50 derajat. Osteoporosis, rematik atau kebiasaan menunduk main gadget bisa memicu terjadi kifosis.
Namun menurut dr. Honni, orang mengalami bungkuk karena osteoporosis tidak bisa membuat tulangnya kembali lurus. Makanya, menabung kalsium dan rajin olahraga sejak menjadi cara untuk mencegahnya.
"Masyarakat kita sudah sadar bahaya osteoporosis, sayangnya hanya 33 persen orang Indonesia yang minum susu, sebagai sumber kalsium," tambah Dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical Sales PT Fontera Brands Indonesia (Anlene).