Pentingnya Atur Jarak Kelahiran
Anda tentu tahu, osteoporosis atau kerapuhan tulang lebih banyak mengancam wanita ketimbang pria.
'Tugas alamiah' wanita untuk melahirkan ternyata punya kaitan meningkatkan risiko tersebut.
"Ibu hamil harus membagi jumlah kalsium dalam tubuhnya untuk berdua; untuk dirinya dan bayinya. Sama juga saat menyusui. Begitu bayi belum terlalu besar dan tulang ibu masih butuh kalsium, tapi dia sudah hamil lagi. Kalsiumnya terbagi-bagi," jelas Dr. Siti A. Nuhonni, SpKFR-K dari Dept. Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM.
Jadi, atur jarak kehamilan bisa menjadi cara ampuh mencegah risiko osteoporosis pada wanita. Dr. Honni pun menyarankan untuk memberikan jeda selama tiga tahun dari kehamilan pertama.
"Beri jarak tiga tahun bagi wanita. Dua tahun untuk menyusui, satu tahunnya lagi untuk istirahat baru boleh hamil lagi," sarannya.
'Tugas alamiah' wanita untuk melahirkan ternyata punya kaitan meningkatkan risiko tersebut.
"Ibu hamil harus membagi jumlah kalsium dalam tubuhnya untuk berdua; untuk dirinya dan bayinya. Sama juga saat menyusui. Begitu bayi belum terlalu besar dan tulang ibu masih butuh kalsium, tapi dia sudah hamil lagi. Kalsiumnya terbagi-bagi," jelas Dr. Siti A. Nuhonni, SpKFR-K dari Dept. Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM.
Jadi, atur jarak kehamilan bisa menjadi cara ampuh mencegah risiko osteoporosis pada wanita. Dr. Honni pun menyarankan untuk memberikan jeda selama tiga tahun dari kehamilan pertama.
"Beri jarak tiga tahun bagi wanita. Dua tahun untuk menyusui, satu tahunnya lagi untuk istirahat baru boleh hamil lagi," sarannya.