Cara Pintar Minta Kenaikan Gaji
Sama halnya seperti relationship, hubungan kerja pun adalah jalanan dua arah. Anda pun berhak untuk menyuarakan opini jika mengalami ganjalan dalam pekerjaan.
The trick is, Anda harus tahu kata-kata yang tepat untuk menyampaikannya. Berikut beberapa kiat yang bisa Anda contek.
Anda Terlalu Banyak Kerja
Pilih Momen: Jangan membuat bos Anda stres dengan tiba-tiba mengatakan, "Duh, saya tidak sanggup mengerjakan tugas ini!", apalagi di depan seluruh tim dan mendekati deadline! That's a big NO. Coba minta bertemu dengan bos untuk membahas pekerjaan ketika Anda sudah lebih tenang.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya sudah tidak bisa lagi memikul beban pekerjaan yang ada saat ini, yang membuat saya khawatir karena saya tidak ingin mengecewakan Anda."
Strategi Pintar: Bawalah daftar solusi untuk jangka pendek dan panjang, seperti hire asisten untuk beberapa jam dalam seminggu atau mendelegasikan tugas-tugas yang ada
Anda Mau Cuti Hamil
Pilih Momen: Mayoritas dokter kandungan akan menyarankan Anda untuk menunggu setelah scan 12 minggu Anda untuk memberitahukan si bos. Mengalami morning sickness? Maka beri tahu lebih cepat.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya baru mengetahui kalau saya hamil. Saya memberitahukan Anda hal ini langsung supaya saya bisa mulai memikirkan rencana ke depannya."
Strategi Pintar: Cari tahu tentang policy perusahaan Anda tentang sistem kerja setelah Anda mengambil cuti hamil. Siapa tahu Anda bisa mendapatkan keringanan jam kerja sehingga Anda bisa menyeimbangkan waktu antara karier dan mengurus anak.
Anda Ingin Kenaikan Gaji
Pilih Momen: Waktu terbaik untuk meminta kenaikan gaji adalah setelah Anda baru saja dipuji oleh sang bos.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya sangat menghargai waktu dan perhatian yang telah Anda berikan untuk melatih saya dan saya merasa potensi saya saat ini telah berkembang cukup signifikan, tapi gaji saya masih tergolong rendah. Oleh karena itu, saya ingin meminta kenaikan gaji (sebutkan nominal yang Anda inginkan)."
Strategi Pintar: Bawa portfolio yang menunjukkan prestasi dan testimonial dari klien/kolega (email, surat, evaluasi kerja). Tambahkan juga ide inovatif untuk perusahaan sehingga mengingatkan sang bos akan betapa indispensable-nya Anda bagi perusahaan.
Anda Berhenti Kerja
Pilih Momen: Tunggu sampai Anda telah menanda tangani kontrak kerja yang baru sebelum Anda menyerahkan surat pengunduran diri.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya sangat suka bekerja di kantor ini dan berada di bawah kepemimpinan Anda, tapi saya mendapatkan tawaran kerja yang tidak bisa saya tolak, maka dari itu saya menyerahkan surat pengunduran diri ini."
Strategi Pintar: Tetap tunjukkan kegigihan Anda dalam bekerja sampai akhir supaya Anda keluar dari pekerjaan lama secara baik-baik. Ini akan menjamin Anda mendapatkan surat referensi yang positif dan mungkin saja ke depannya Anda masih bisa bekerja sama dengan si bos. (ins)
(Cosmopolitan Indonesia edisi Februari 2011)
The trick is, Anda harus tahu kata-kata yang tepat untuk menyampaikannya. Berikut beberapa kiat yang bisa Anda contek.
Anda Terlalu Banyak Kerja
Pilih Momen: Jangan membuat bos Anda stres dengan tiba-tiba mengatakan, "Duh, saya tidak sanggup mengerjakan tugas ini!", apalagi di depan seluruh tim dan mendekati deadline! That's a big NO. Coba minta bertemu dengan bos untuk membahas pekerjaan ketika Anda sudah lebih tenang.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya sudah tidak bisa lagi memikul beban pekerjaan yang ada saat ini, yang membuat saya khawatir karena saya tidak ingin mengecewakan Anda."
Strategi Pintar: Bawalah daftar solusi untuk jangka pendek dan panjang, seperti hire asisten untuk beberapa jam dalam seminggu atau mendelegasikan tugas-tugas yang ada
Anda Mau Cuti Hamil
Pilih Momen: Mayoritas dokter kandungan akan menyarankan Anda untuk menunggu setelah scan 12 minggu Anda untuk memberitahukan si bos. Mengalami morning sickness? Maka beri tahu lebih cepat.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya baru mengetahui kalau saya hamil. Saya memberitahukan Anda hal ini langsung supaya saya bisa mulai memikirkan rencana ke depannya."
Strategi Pintar: Cari tahu tentang policy perusahaan Anda tentang sistem kerja setelah Anda mengambil cuti hamil. Siapa tahu Anda bisa mendapatkan keringanan jam kerja sehingga Anda bisa menyeimbangkan waktu antara karier dan mengurus anak.
Anda Ingin Kenaikan Gaji
Pilih Momen: Waktu terbaik untuk meminta kenaikan gaji adalah setelah Anda baru saja dipuji oleh sang bos.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya sangat menghargai waktu dan perhatian yang telah Anda berikan untuk melatih saya dan saya merasa potensi saya saat ini telah berkembang cukup signifikan, tapi gaji saya masih tergolong rendah. Oleh karena itu, saya ingin meminta kenaikan gaji (sebutkan nominal yang Anda inginkan)."
Strategi Pintar: Bawa portfolio yang menunjukkan prestasi dan testimonial dari klien/kolega (email, surat, evaluasi kerja). Tambahkan juga ide inovatif untuk perusahaan sehingga mengingatkan sang bos akan betapa indispensable-nya Anda bagi perusahaan.
Anda Berhenti Kerja
Pilih Momen: Tunggu sampai Anda telah menanda tangani kontrak kerja yang baru sebelum Anda menyerahkan surat pengunduran diri.
Yang Mesti Dikatakan: "Saya sangat suka bekerja di kantor ini dan berada di bawah kepemimpinan Anda, tapi saya mendapatkan tawaran kerja yang tidak bisa saya tolak, maka dari itu saya menyerahkan surat pengunduran diri ini."
Strategi Pintar: Tetap tunjukkan kegigihan Anda dalam bekerja sampai akhir supaya Anda keluar dari pekerjaan lama secara baik-baik. Ini akan menjamin Anda mendapatkan surat referensi yang positif dan mungkin saja ke depannya Anda masih bisa bekerja sama dengan si bos. (ins)
(Cosmopolitan Indonesia edisi Februari 2011)