Sempat Jadi Babysitter, Kini Jadi "Ratu Kecantikan"
PASTI Anda sudah tidak asing lagi mendengar nama Martha Tilaar. Ya, dia adalah salah satu wanita tersukses yang dimiliki Indonesia, karena bisnisnya di bidang kosmetika maupun ramuan tradisional.
Wanita kelahiran Kebumen 4 September 1937 ini merupakan istri dari Henry A Rudolf Tilaar. Dari Henry, Martha memiliki empat orang anak, yaitu Bryan Emil Tilaar, Pinkan Tilaar, Wulan Tilaar, dan Kilala Tilaar. Keempat buah hatinya ini mengikuti jejak sang bunda dan diikutsertakan dalam bisnis yang digelutinya.
Kesuksesan wanita yang akrab disapa Martha ini bukan lah tanpa perjuangan dan kerja keras. Berbekal kepercayaan dan keyakinan bahwa dirinya mampu, Martha kini sukses merajai pasar kosmetika di Tanah Air.
Mengawali kariernya sebagai guru, Martha pergi untuk mengadu nasib di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS) pada 1963. Ketika di sana, Martha mencari penghasilan tambahan dengan menjadi penjaga anak (babysitter).
Kala itu, Martha memasang pamflet di toko-toko yang bertuliskan, "Saya adalah seorang guru dan saya siap menjadi babysitter anak Anda". Tak disangka, respons dari masyarakat AS waktu itu cukup baik. Banyak yang menginginkan jasa Martha untuk menjadi babysitter.
Di AS, Martha tak sendirian, dia ditemani sang suami yang mendapatkan Single Scholarship. Saat itu, dia mengatakan bahwa pendapatan suaminya dari beasiswa hanya sebesar USD210.
Sementara pendapatannya justru mencapai USD2.000. Dari situlah kemudian sang suami mengatakan bahwa Martha Tilaar mempunyai potensi untuk menjadi seorang wirausaha (entrepreneur).
Setelah mendapatkan uang yang cukup, kemudian Martha memperdalam jiwa wirausahanya ke sekolah kecantikan di AS selama dua tahun di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS. Beliau menghabiskan waktu hidupnya selama lima tahun di Negeri Paman Sam.
Usai menuntut ilmu, dia pun kembali ke Indonesia. Saat itu, Martha mendapat nasihat dari gurunya yang orang asing. "Martha negaramu kaya, kamu harus melakukan sesuatu dan memanfaatkan kekayaan yang ada," ujar gurunya, seperti diceritakan kembali oleh Martha, kepada okezone, belum lama ini.
Mendapat nasihat ini, Martha pun mulai mengembangkan seni perawatan tubuh tradisional maupun kosmetika. Dia berujar bahwa kecantikan antara barat dan timur sungguh berbeda. Sehingga cara memancarkan kecantikan orang timur jangan memakai gaya barat. Prinsip beliau, dalam kecantikan adalah Back To Nature, semua harus alami.
Pada 1969, berbekal pengalamannya, dia membuka salon kecantikan di rumahnya. Seiring waktu berjalan, akhirnya salon itu berkembang menjadi lima cabang. Pada 1972, beliau pun ke Eropa belajar mengenai ramu-ramuan. Empat tahun kemudian akhirnya beliau mendirikan Martha Griya Salon yang memperkenalkan mengenai perawatan tradisional.
Berawal dari Martha Griya Salon inilah, pabrik kosmetik PT Sari Ayu, Martha Kosmetika Indonesia berdiri. Kini cara pandang dari wanita bergelar Doktor Kehormatan di bidang Fashion Artistry dari The World University Tucson, Arizona, Amerika Serikat 1984, mengenai kosmetik ataupun ramuan tradisional semakin maju.
"Segala ramuan saat ini harus dapat dijelaskan secara scientific approach. Jadi dalam ramuan tersebut ada promise dan prove, bukan hanya kata nenek moyang," jelasnya.
Saat ini, melalui Martha Tilaar Group, dia sudah memiliki tujuh anak perusahaan, yaitu PT Martina Berto Tbk, PT Sari Ayu Indonesia, PT Martha Beauty Gallery, PT Cantika Puspa Pesona, PT Creative Style, PT Kreasi Boga, serta PT Cedefindo.
Pada 2011 ini, beliau sudah mendapatkan begitu banyak penghargaan dan pengakuan dari dunia internasional di antaranya diberikan oleh UN Global Compact, Partner Resmi dalam Global Spa Summit, Student Exchange Paris, 7th World Islamic Economic Forum, Asia Spa Award, Official Make Up Islamic Fashion Festival dan yang terakhir adalah World Forum Lille yang diberikan pada 15 November 2011 lalu.
Pada 3 Januari 2013 mendatang, Martha Tilaar Group akan berumur 43 tahun dan Martha Tilaar pun berharap agar usahanya akan terus bisa menjadi yang terdepan dengan moto 3C yaitu Connect, Compete, dan Collaborate.
sumber
Rating: 4.5